Minggu, 29 November 2009

Sinopsis Harry Potter and The Half Blood Prince

Kisah ini dilatarbelakangi pada waktu Harry Potter berada pada tahun keenam sekolahnya di Hogwarts. Novel ini mengisahkan masa lalu Lord Voldemort dan persiapan Harry Potter untuk pertarungan terakhir, dan dibumbui dengan berkembangnya hubungan romantis di antara karakter-karakternya.
Voldemort dan para "Pelahap Maut"-nya secara terang-terangan melakukan kekacauan besar di seluruh negara Inggris. Cornelius Fudge didepak dari posisinya sebagai Menteri Sihir atas 'teriakan' komunitas sihir atas kesalahannya menangani masalah Voldemort ini. Ia digantikan oleh Rufus Scrimgeour sebagai Menteri Sihir yang baru. Dalam rezim yang baru ini, dibentuk struktur departemen yang baru dan Arthur Weasley mendapatkan kenaikan jabatan. Hal ini dengan segera meningkatkan kondisi finansial keluarga Weasley.
Di rumahnya di Spinner's End, Severus Snape mendapatkan kunjungan dari ibu Draco Malfoy, Narcissa dan kakaknya, Bellatrix Lestrange. Narcissa memaksa Snape melakukan Sumpah Tak-Terlanggar, agar Snape melindungi Draco dan, bila tugas Draco gagal, Snape harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh sang Pangeran Kegelapan.
Pada pesta memulai tahun ajaran baru, Snape diumumkan telah diangkat sebagai guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam yang baru, hal yang sangat mengherankan bagi kebanyakan murid Hogwarts, khususnya karena selama bertahun-tahun ia tidak berhasil mendapatkan posisi itu. Mempergunakan Harry Potter, Albus Dumbledore berhasil membujuk kawan guru lamanya, Horace Slughorn, untuk mengakhiri masa pensiunnya, dan kembali mengajar di jabatan lamanya, sebagai guru Ramuan.
Karena Slughorn hanya meminta nilai minimal "E" ("Exceed Expectations"—"Di Luar Dugaan") dalam ujian O.W.L. untuk melanjutkan ke kelas lanjutan (N.E.W.T.) Ramuan, Harry dan Ron berkesempatan untuk mendaftar di kelas itu. Slughorn meminjamkan Harry buku teks tua "Pembuatan-Ramuan Tingkat Lanjutan" yang bertuliskan nama pemiliknya, "Pangeran Berdarah Campuran". Catatan-catatan kecil dari pemilik buku yang berbakat itu membantu Harry menjadi unggul di kelas Ramuan, dan mendapatkan reputasi melebihi Hermione. Sebagai hadiah, Slughorn memberikannya hadiah sebotol kecil Felix Felicis, cairan keberuntungan.
Harry menceritakan kecurigaannya, bahwa Draco Malfoy mungkin adalah seorang Pelahap Maut, kepada Dumbledore, yang tampaknya tidak kuatir, sama seperti Ron dan Hermione. Belakangan, diketahui bahwa Dumbledore sudah menyuruh Snape untuk menyelidiki.
Sesaat ketika Ron dan Hermione tampaknya akan segera memiliki hubungan 'khusus', Ron malah mulai berkencan dengan Lavender Brown - walaupun hal ini hanya sekedar untuk membalas Hermione, yang Ron baru ketahui, dahulu pernah berciuman dengan Viktor Krum. Ron dan Hermione terus-menerus bercekcok satu sama lain hingga saat ketika Ron secara tidak sengaja meminum racun. Hermione sangat terguncang hingga ia dan Ron mengakhiri perselisihan mereka, dan Ron segera memutuskan hubungannya dengan Lavender.
Dumbledore mulai memberikan Harry pelajaran privat. Pelajaran ini berupa pengetahuan mengenai masa lalu Voldemort dan diberikan dalam bentuk memasuki kopi memori-memori orang-orang yang pernah berkaitan dengan masa lalu Voldemort ini, menggunakan alat sihir semacam baskom, Pensieve. Salah satu memori yang merupakan kopi dari memori Slughorn memiliki bagian yang hilang. Dumbledore menugasi Harry untuk mengusahakan memori itu dari Slughorn. Dibantu dengan cairan Felix Felicis, Harry akhirnya berhasil mendapatkan potongan memori itu dari Slughorn. Dumbeldore berspekulasi bahwa Voldemort telah membagi jiwanya menjadi tujuh bagian, dan menyimpan enam bagian dari jiwanya dalam "Horcrux" untuk memastikan bahwa dirinya hidup abadi, sementara bagian ketujuh tetap ada di tubuhnya. Dua Horcrux telah dihancurkan, yang pertama adalah buku harian Tom Riddle yang dihancurkan oleh Harry[HP2] dan cincin milik Marvolo Gaunt oleh Dumbledore.
Pada masa ini, Harry dan Ginny Weasley memulai hubungan cinta mereka.
Ketika Harry dan Dumbledore akan pergi untuk mencari Horcrux selanjutnya, Harry meninggalkan sisa cairan Felix Felicisnya kepada Ron, Hermione, dan Ginny, setelah ia menduga bahwa Draco Malfoy akan melakukan sesuatu lagi. Setelah dengan cepat menyuruh mereka berpatroli di koridor, Harry ber-Disapparate bersama Dumbledore ke sebuah gua rahasia tersembunyi. Untuk mendapatkan Horcrux itu (sebuah liontin kalung warisan Salazar Slytherin), kondisi Dumbledore menjadi sangat lemah akibat harus meminum semacam cairan yang melingkupi Horcrux tersebut. Mereka segera kembali ke puri Hogwarts dan menemukan Tanda Kegelapan Voldemort berpendar melayang-layang di atas Hogwarts. Mereka disergap Draco Malfoy di atas Menara Astronomi. Dumbledore memantrai Harry yang saat itu tersembunyi di bawah Jubah Gaibnya, sesaat sebelum Draco berhasil melucuti tongkat sihir Dumbledore. Draco mengakui bahwa ia telah membukakan jalan bagi para Pelahap Maut untuk memasuki Hogwarts, walaupun Dumbledore menemukan bahwa anak laki-laki yang nyata-nyata ketakutan itu telah terpaksa untuk membantu anak buah Voldemort.
Para Pelahap Maut tiba dan mendesak Draco untuk menyelesaikan misinya—membunuh Dumbledore—tetapi Draco ragu-ragu. Snape tiba; Dumbledore memohon kepada Snape, "Severus... tolong...", namun tidak jelas apa yang diminta Dumbledore kepada Snape itu. Setelah itu, tiba-tiba Snape membunuh Dumbledore dengan kutukan pembunuh Avada Kedavra. Kekuatan kutukan itu melemparkan Dumbledore melampaui tembok menara. Tewasnya Dumbledore, menyebabkan manteranya yang menahan Harry terangkat. Harry terbebaskan dan mengejar Snape. Keduanya berduel singkat, Snape memperkenalkan dirinya sebagai sang Pangeran Berdarah-Campuran, dan berdua dengan Malfoy, Snape berhasil meloloskan diri melalui gerbang Hogwarts.
Harry menemukan Horcrux liontin kalung di tubuh Dumbledore dan mendapati bahwa itu adalah Horcrux palsu. Di liontin itu, di tempat untuk meletakkan foto, ditemukan secarik perkamen dengan catatan yang menyebut penulisnya dengan inisial "R.A.B.". Horcrux yang asli telah dicurinya dan akan dihancurkan dengan harapan bahwa saat Voldemort bertemu tandingannya, Voldemort "sudah jadi orang biasa lagi, yang bisa mati".
Tahun ajaran berakhir suram dengan pemakaman Dumbledore. Profesor McGonagall, Wakil Kepala Sekolah, menjadi Kepala Sekolah sementara, sementara sekolah mungkin akan ditutup selanjutnya. Bagaimanapun juga, Harry telah memutuskan untuk meninggalkan sekolahnya di Hogwarts untuk mencari sisa Horcrux lainnya. Ron dan Hermione berjanji untuk menyertai Harry. Harry memutuskan hubungannya dengan Ginny untuk melindungi Ginny dari Voldemort. Selama beberapa bulan yang akan datang, Harry akan tetap tinggal bersama keluarga Dursley, memenuhi keinginan Dumbledore. Kemudian, ketiga sahabat itu akan memulai misi mereka, setelah mereka menghadiri satu peristiwa bahagia terlebih dahulu—pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour.

Sahabat Jadi Cinta

Kesya & Fitri, yach itulah nm sepasang sahabat. Adinda Kesya Putri & Fitri Widya Ningrum, itu nama lengkapnya. Mereka sangat berbeda, kesya anak orang kaya, cantik, imut, putih, tp sayangnya otaknya nggak seberapa pintar. Beda dg Kesya, Fitri bukan anak orang kaya, tp pintar dan polos. Tapi walaupun berbeda, mereka saling menghargai satu sama lain. Jadi persahabatan mereka sangat kuat. Persamaannya, mereka sama2 jomblo! Padahal Kesya cantik, Fitri baik & pintar, koq belum punya cwo sich??? Kalo gitu qta simak ja critax….
“Hai Fit! Wah pg2 gini udah dtg sich! Rajin banget.” Sapa Kesya setelah masuk kls.
“Lo jg rajin, skrg kan msh jam 6, eh koq udah dateng.” Jawab Fitri.
“Yah tp kan masih rajinan lo…” “Ah udah2 gak usah diributin. Mending lo ikut gw k perpus aja deh. Yuk!” ajak Fitri.
“Sekarang?”
“Gak, tahun depan! Ya skrang lah!” jawab Fitri.
“ya namanya juga Fitri, yg ada di otaknya cm buku,buku n buku!” kata Kesya. Ketika mereka kembali ke kelas, gak sengaja mereka denger anak2 ngobrol. “Lo denger itu gak?” Tanya kesya.
“Ya, gw denger. Kt mereka ada anak baru di skolah qta.” Jawab Fitri. “Dan mereka berdua cwo2 smua.”
Kemudian bel berbunyi dan semua murid termasuk Kesya dan Fitri masuk ke kelas masing2. Dan mereka tidak menyangka kalo anak baru itu sekelas dengan mareka. Memang benar, kalo ananya cwo, ganteng lagi. Yg satu gak seberapa ganteng, yg ganteng yg satunya. Tp dy anaknya ramah dan baik. Klo yg ganteng anaknya agak tertutup. Kebetulan mereka duduk di belakang Kesya dan Fitri.
“Hei, nama lo siapa?” sapa Kesya..
“Gw Raka, dy Rama.” Sambil nunjuk cwo ganteng itu.
“Gw Kesya, dan ini Fitri sahabatku.” Kata Kesya. “Senang bertemu dg kalian.” Kata Fitri.
“Sama2”
Hari2 berlalu. Tdk terasa mereka, Raka, Rama, Fitri & Kesya semakin dekat dan akrab. Entah ada apa dgn mereka tapi yg pasti sekarang mereka dekat sekali. Seperti sahabat, ke mana2 selalu bersama.
Tdk terasa jg benih2 cinta mulai tumbuh di hati mereka. Mereka saling menyukai satu sama lain. Keesokan harinya tiba2…
Bruuk!! Tdk sengaja Rama menabrak Kesya yg kebetulan sedang membawa buku banyak.
“Aduuh! Gimana sih! Jalan gak liat2 apa!” omel Kesya.
“Ya sori2 gw kn gak sengaja.”kata Rama. “Ooh lo Rama. Gw kira sapa. Sori ya, tadi gw reflek. Habis,n disuruh Bu Rahma bawa buku segini banyaknya” kata Kesya sambil marah2.
“Udah2 gimana pun jg itu te2p guru kita. Ya udah sini gw bantu.” Kata Rama. Tiba2 Fitri dateng dan melihat mereka ber2. Gak tau knp lihat mereka berdua hati Fitri rasanya sakit banget. Tanpa pikir panjang dia langsung ke kelas.
Di kelas Fitri masih memikirkan kejadian tadi. Tp lama kelamaan dy sadar kalo dy cemburu. Kesya jg sama, tp justru sebaliknya. Dy sedang berbunga2.
Selesai pelajaran mereka gak pulang, tp jalan2 bareng ke mal, krn hari ini Fitri ultah. Mereka makan bareng di sebuah restaurant. Dan di situ jg ada kejadian yg gak disangka2…
“Hei Fit, gw punya hadiah bwt lo.” Kata Rama.
“Apa?” jawab Fitri.
“Gini, mungkin gw gak ngasih barang, tp ini tulus dr hati gw.” Kata Rama membuat Fitri & yg laen penasaran. “Apa’an sich? Jgn bikin qta tambah bingung donk.” Kata Fitri bingung.
“Iya nih, mang mau ngasih apa’an sih?” kata Kesya.
“Gw…gw…suka ma lo.”………“Dan gw harap lo bs nerima cinta gw.” Sambung Rama.
“Apa? Ehm…gmn ya…kayaknya gw gak bs jawab sekarang.” Jawab Fitri. Tp ini sungguh menyakitkan bagi kesya & Raka, krn cinta mereka ternyata bertepuk sebelah tangan. Tp mereka gak ingin gara2 mereka, bs merusak hubungan&kebahagiaan orang lain. Jadi mereka memilih u/ tetap diam.
Malam semakin larut, mereka pulang ke rumah mereka masing2. Di rmh mereka gak bs tidur mikirin kejadian tadi. Fitri, mungkin masih akan jawabannya. Apa yg harus ia katakan? Jujur saja, aku memang mencintai Rama, katanya dlm hati. Kemudian dy mengambil handphone, mulai mengetik sms, sesaat kemudian…Delivered Rama.
Di rumah Rama…… Tu….la….lit.…Tu….la….lit….Hp Rama bunyi tanda ada sms. Langsung dia mengambilnya.
1 message received. Kemudian dia membukanya… Spulang skul gw tunggu d tmn dket skul. (From Fitri). “Oke!” teriak Rama seketika.
Keesokan harinya sepulang sekolah mereka datang di tempat yg sudah dijanjikan. “ada apa? Knp lo nunggu gw di sini?” Tanya Rama.
“Gw Cuma mau jawab pertanyaan lo semalem.” Jawab Fitri.
“Jadi, jawaban lo apa?”
“Yah, qta jalanin aja apa adanya.” Jawab Fitri.
“maksud lo, lo nerima gw?”
“Yups!!”

“Thanks ya.” Akhirnya mereka pulang bareng. Malamnya mereka ngumpul di rumah Ramasekaligus mengerjakan PR bareng. Dan Rama menceritakan kejadian tadi siang, kalo dia & Fitri udah resmi jadian. Tampak senyum paksaan keluar dari bibir Raka & Kesya.
“Lho, kalian knp? Kalian gak suka kalo qta jadian?” Tanya Rama.

“Enggak kok!” jawab Kesya & Raka bersamaan. “Qta seneng kalian jadian.” Sambung Raka.
“Makasih ya.” Kata Fitri. Tak lama kemudian mereka kembali pulang ke rumah mereka masing2.
Hari2 mereka lalui tanpa ada masalah. Pada suatu ketika Raka lihat Kesya duduk sendirian di taman deket sekolah. Raka mendatangi Kesya.

“Hai key. Sendirian aja.” Sapa Raka.
“Eh, elo Raka. Ngapain lo?”
“Nemenin loe.”
“Ooh… gitu ya.”

“knp sih lo? Ada masalah? Cerita donk.”
“Gpp kok.”

“udah cerita aja. Gue janji gak bakal cerita ke siapa2.”
“ ya udah deh, gw emang butuh temen buat curhat.” Kemudian Kesya menceritakan semuanya, tentang perasaannya yg sesungguhnya terhadap Rama.
“Ya, sama. Gw jg gitu. Gw udah lama mendam perasaan yg dlm ke Fitri sejak pandangan pertama. Saat gw tahu Rama & Fitri jadian, kayak gak ada harapan lagi.” Kata Raka.
“Tp gw gak mau egois, gw takut klo mereka tahu bs merusak hubungan mereka. Gw saying benget ama mereka.” Kata Kesya mulai meneteskan air mata.

“Iya, gw jg gak mau hubungan mereka terganggu. Gimana pun jg kebahagiaan mereka, kebahagiaan gw jg.”
Mereka,Kesya & Raka tdk tahu kalo di kejauhan ada yg memperhatikan mereka. Fitri, air matanya menetes, gak tega melihat mereka. Dia harus bertemu Rama.
“Knp fit? Kok tiba2 ngajak ketemu?” Tanya Rama.
“Kayaknya hbngan qta gak bs brtahan lama.” Jawab Fitri.
“Lho knp Fit? Apa yg salah?” Rama heran. Fitri kemudian menceritakan semua yang didengarnya di taman. “Jadi ini alasannya?” Tanya Rama. Fitri mengangguk.
“Qta gak boleh egois. Udah cukup mereka menderita gara2 qta.” Lanjut Fitri.
“Ya…ya… gue tau. Tapi…”
“Ram, lo gak mikir! Qta bersenang2 di atas penderitaan orang lain!”
“Tapi, apa mereka gak bisa ngerti. Maksud gw lama2 mereka jg pasti akan terbiasa.” Rama langsung melanjutkan omongannya setelah melihat ekspresi wajah Fitri.
“Lo itu egois banget ya! Kalo gini caranya gue malez temenan ma lo!” kata Fitri dengan nada marah.
“Ya… sorry2. Oke kalo emang itu yg lo mau. Qta putus!’ kata Rama dengan terpaksa. “ya! Putus demi persahabatan qta!” lanjut fitri.
Besok rencananya mereka akan bilang ke sahabat mereka tentang hubungan mereka. Di sekolah…
“APA!! PUTUS!!” kata Kesya dan raka bersamaan.
“Iya, kalo dipikir2 qta lebih baik temenan dulu." Kata Fitri. Rama mengiyakan.

“Oooh…” hanya itu kata2 yang keluar dari mulut Raka & Kesya. Sepulang sekolah Kesya ngajak Fitri u/ ke mall bareng.
“Aah… gw malez Key.” Jawab Fitri.
“Ayolah Fit, kalo bukan lo sapa lagi yg nemenin gw.” Kesya merayu Fitri.
“Ehm… Nah! Rama…Rama!!” panggil Fitri. “Eh, lo mau ngapain?” Tanya Fitri bingung.
“Kenapa?” Tanya Rama setelah mendatangi mereka berdua. “Ehm… lo bisa kan nemenin Kesya ke mal?” Tanya Fitri.
“Hah! Ke mal? Kok gak lo aja seh.”
“Gw ada les hari ini. Jadi lo bisa kan?”
“Ya udah deh. Ntar gw temenin dia ke mal.” Jawab Rama. “Yah Fitri. Kan gak enak Fit!”
Akhirnya Fitri pulang dan mereka berdua pergi ke mal bareng2. Mungkin ini hari yang paling indah buat Kesya karena dia bisa pergi berduaan dg Rama. Fitri sengaja membiarkan mereka pergi berdua. Tapi sebenarnya dia gak ada les hari ini. Tiba2 Raka meminta ke rumahnya u/ mengerjakan PR sama2. Sorenya, mereka berempat pulang ke rumah mereka masing2.
Raka & kesya masih bingung atas alasan Rama & Fitri putus. Tapi mereka senang karena dengan bagitu mereka masih punya kesempatan. Keesokan harinya di sekolah Kesya mengajak Rama u/ dinner bareng berdua. Raka juga mengajak Fitri dinner, tetapi hanya mereka yg tahu acara mereka masing2. Ternyata….
“Eh, qta mau dinner di sini? Ini kan restoran mahal.” Tanya Fitri.
“Udah, gpp. Biar nanti gw yg bayar.” Kata Raka.

“Tapi Ka, ntar lo yg repot.”
“Udah gpp.” Akhirnya mereka du2k di kursi kosong di pojok. Tak lama kemudian, sepasang cwe & cwo yg sangat mereka kenal, masuk ke restoran itu.
“Rama!! Kesya!!” pekik Fitri kaget. Tapi untung mereka gak dengar.
“mana? Oh itu.” Kata Raka sambil mencari2 mereka.
“Tapi mereka kok gak bilang ya, kalo mau dinner?” Tanya Fitri bingung.
“Biasa aja lagi. Qta kan juga gak bilang ke mereka.”
“Apa!? Ooh..” dari kejauhan Fitri melihat mereka mesra, bercanda bareng, dan sepertinya Rama sangat menikmatinya. Rasanya Fitri gak tahan liat mereka. Tapi ini demi persahabatan gw, walaupun gw juga gak tahan, katanya dalam hati.
Sampai rumah dia udah gak bisa nahan air matanya. Dia nangis terus di kamarnya sampai matanya bengkak. Seberapa pun dia mencoba u/ kuat, justru hatinya malah sakit.
Hari2 berlalu. Baik Fitri maupun Rama sudah terbiasa dg hal ini. Malah Rama & Kesya semakin dekat, begitu juga dg Fitri & Raka. Fitri tidak tahu apakah perasaannya masih sama atau tidak. Suatu hari Raka ngajak Fitri ke belakang sekolah. Ada yg mau diomonginnya…
“Ada apa Ka?” Tanya Fitri.
“Gw… Gw mau ngomong sesuatu sama lo.” Jawab Raka.
“Ya udah, ngoomong aja.” Agak lama sampai akhirnya Raka ngomong sesuatu. “Gw mendam perasaan sama lo.”
“Perasaan apa? Lo bikin gw tambah bingung tau gak!”
“Ehm…” Raka mengambil sesuatu dari balik saku belakangnya. Setelah mendapatan apa yang dia ambil, tiba2 dia berlutut di depan Fitri sambil menggenggam setangkai mawar merah dan berkata “Would U like to be my Girl?” Fitri sampai kaget. Tapi menurut Fitri, ini kesempatan u/ melupakan Rama & mencoba mencintai Raka. Sesaat kemudian dia menjawab…”Yes, I am. And I will to try to be love U.” katanya dengan bahasa inggris juga.
“Oh, thank U very much!” kata Raka senang. “Eh koq malah pake B.Inggris sich?” kata Fitri.
“Gpp. Biar lebih keren. Ha…ha…” Saking senangnya mereka gak nyadar kalo banyak yang merhatiin mereka. Tak sedikit dari teman mereka yg mengeluarkan kata “Cie…cie…”
Malemnya seperti biasa mereka ngumpul di rumahnya Kesya. Raka pun menceritakan kejadian tadi siang. Rama & Kesya tampak senang sekali. Dan pada saat itu juga, Rama nembak Kesya dan langsung diterima oleh Kesya. Jadi hari ini mereka berempat resmi jadian dg sahabatnya sendiri.
Begitulah, sampai seterusnya, mereka akan terus sahabatan. Bahkan sampai mereka menikah dan punya anak.

Gara-Gara Chatting

Zazkya Candra Kirana Dewi, adalah seorang anak yg bersekolah di salah satu sekolah kompleks favorit di Surabaya, yaitu SMA Negeri 2. Dia tinggal berempat dg ayah, ibu dan adik perempuannya. Ayahnya seorang wirausaha batik ternama di Surabaya, ibunya seorang ibu rmh tangga dan adiknya baru masuk SD thn ini. Dia, yg akrab dipanggil dg “Kirana” alias “Rana” itu baru masuk SMA thn ini dan baru saja menjalani MOS.
“Yah, besok udah gak MOS lg, berarti kesempatan gw bwt ktmu ma dy cm tipis donk! Huh sebel!” kata Rana sambil marah2 saat dy di kantin dg temennya.
“Siapa sich yg lo maksud?” Tanya Farah, salah satu sahabat Rana sejak kecil yg satu sekolah dg Rana.
“Yah masa lo gak taw seh. Kuper bgt deh. Yah sapa lg kalo bukan si Reyhan ka2k OSIS yg jaga kelas qta itu.”
“Ooh…dy. Yg keren itu?”
“Yup!”
“Tp……klo dilihat dr sikapnya, dy itu anaknya jutek & gak gampang bergaul alias Kuper. Tapi itu cuma pemikiran gw doank, habiz dy klo di kelas jarang ngomong, malah yg sering ngomong yg lainnya. Waktu udah selesai dy jg langsung keluar gitu aja.”
“Ah! Sok tau lo!”
“Gw kn udah blg itu cm pemikiran gw. Ya Udah lah. Ngapain qta jadi ngomongin dy. Eh btw, udah bel nih, ke kls yuk!”
“Ya udah. Yuk.”
Akhirnya mereka ke kelas setelah terdengar bunyi bel. Di kelas mereka masih belum mengenal semua temannya, tapi ada beberapa yg udah mereka kenal. Semua pelajaran mereka lalui dg baik. Tp tetap saja Rana masih memikirkan Reyhan. Dy emang udah mulai suka sama ketua OSIS itu sejak pertama kali bertemu. Maklum, sapa sih yg gak suka sm dy. Secara, dy ganteng, keren, imut…yah pokoknya perfect deh. Udah banyak yg nembak dy, tp kebanyakan dy tolak dan malah banyak jg yg gak direspon sm sekali.
Malamnya Rana masih memikirkan ketua OSIS itu, malah terkadang dy senyum2 sendiri, ketawa2 sendiri. Pokoknya sikapnya berubah jadi aneh sejak dy bertemu Reyhan. Karena dy gak bs tidur, akhirnya besok dy bangun terlambat.
Kriiiiing……
Jam wekernya bunyi tanda udah jam 6. Spontan Rana langsung bangun dan mandi, menyiapkan buku……sampai dia lupa sarapan. Dari pada telat… katanya dlm hati. Di sekolah bel sudah berbunyi, anak2 yang masih di luar berlari masuk kelas. Begitu juga Rana. Tiba-tiba….
Bruuuk!!
Karena sambil lari2an, gak sengaja ada yang nabrak Rana. Rasanya mau marah, tapi gak jadi, ternyata itu Reyhan. Gara2 Rana gak jadi marah, eh malah dy kena omel Reyhan. Tanpa basa-basi Reyhan langsung pergi ke kelasnya. Begitu juga Rana.
“Huh! Dasar! Ternyata bener, dy tuh jutek banget! Orang dy yg nabrak, kq jd gw yg diomelin! Tobat, tobat.” Rana ke kelas sambil marah2. Waktu di kantin dy menceritakan kejadian itu sama Farah.
“Tuh kan, apa gw bilang. Dia itu emang jutek!” jawab Farah setelah Rana selesai cerita.
“Tau dari mn lo dia jutek!?”
“Gak seh, cm nebak doank. Just Guess.”
“Cie…ile… Gaya lo pake bhs Inggris.”
“He…he… ya udah masuk kls yuk. Ntar lg jg bel!” ajak Farah.
Hri2 berlalu seperti biasa. Sampai tdk terasa sudah hri Kamis. Dan krn bwt besok gak ada tugas, Rana dan Farah ngenet di lab. komputer sekolah. Lab.komputer kelihatan sepi, gak kayak biasanya, rame. Mungkin karena kls 3 pulangnya udah agak sore, jadi dstu cm ada anak kls 1 & 2. Rana dan Farah mengambil komputer yg berbeda. Setelah itu mereka membuka web. Rana, yg sudah biasa langsung chatting. Dy selalu chatting dg Bayu, sahabat dunia maya-nya. Mereka udah bertahun2 chatting bareng, tp mereka belum pernah ktemu. Seperti remaja2 laen yg selalu menyamarkan nmnya, Rana jg gitu. Dy nyamarkan nm-nya jd Dewi, yg diambil dr Namanya.
Dewi : hay… Lm tk chatting. Gmn kbr lo?
Bayu : hay jg… Kbr gw jelek nih!
Dewi : Jelek napa?
Bayu : Ternyata gw bru nyadar, klo gw populer bgt!
Dewi : Lha truz apa masalahnya?
Bayu : Ya, psti baxak yg ngejar2 gw. Gw risih!
Dewi : Harusnya lo tuh bersyukur. Baxak yg nyukai lo. Itu berarti lo sangat berharga di mata mereka. Cb jag gw. Sypa jg yg hari gini sk ma gw. Gak ada!
Bayu : Ya…ya… gw tau. Tp lo jangan gtu donk… itu namanya pesimis. Gw yakin koq pasti ada yg nyukai lo. Mungkin lo nya ja yg gk taw.
Dewi : Iya sich. Eh tp pengalaman lo mrp bgt ma ka2k klz gw. Dy tuh… y bsa dbilang ganteng seh… ya lo bs bayangin kn psti banyak yg ngejar2 dy. Pa lg dy OSIS. Tp y gtu deh, dy tuh tertu2p bgt! Udah baxak yg nembak dy, tp dy tolak! Malah bxak jg yg gk direspon sm skali. Kayaknya dy tuh g brsyukur banyak yg nyukai dy!
Bayu : Wah! Gw bgt tuh!
Dewi : ya… emang!
Bayu : yah… jgn marah donk! Ntar gw curhatnya ma sypa coba!
Dewi : Sma shbt lo kn bs.
Bayu : shbt gw khianatin gw cmua! Gw bnci ma mreka! Plis… jgn sbut2 itu lg!
Dewi : ya… ya… gw lp. Lo kan udah pernah cerita.
Gak terasa udah siang, mereka masih sibuk chatting. Tp ada yg mengingatkan mereka, jd Rana harus pulang. Tp sebelum itu dy hrs pamit dlu sm Bayu….
Bayu : Eh! Koq malah bengong sih!
Dewi : Oh ya… sorry. Eh udah dlu ya. Dlnjutin kpn2 lg. ada urusan menda2k!
Bayu : Oke… oke… Eh btw qta udah lm chatting. Tp qta blum prnah ktemuan. Ktemuan yuk!?
Dewi : kpn2 ja deh. Udah dlu ya. Daah…!!!
Bayu : yah… Daah jg!
Akhirnya mreka, Rana & Farah pulang. Malamnya Rana ngelanjutin chatting yg sempat putus td. Dan ternyata Bayu jg lg online.
Dewi : hay Bayu… sorry ya yg td keputus.
Bayu : gpp kok. Oh ya soal yg td gmn?
Dewi : yg mna?
Bayu : Yg qta ktemuan itu tuh…
Dewi : Ooh… kpn?
Bayu : Gmna klo hri Sabtu aja… Mlem Minggu!
Dewi : dmna? Jm brapa?
Bayu : Ya terserah. Lo bsnya kpn?
Dewi : yah… ditanya malah balik tanya. Klo mlem Minggu gw kpn ja bs koq.
Bayu : Gmn klo jm 7 mlem d Donna Café?
Dewi : Ok! Lo pke bj apa? Gw pk bj… hm… atasan pink n rok ungu.
Bayu : gw pke kaos biru kotak2 n celana Jeans. Oya gw bkl booking tmpt. Jd klo lo ksana bilang aja ma ptugasnya, tempat yg dibooking atas nama Bayu. Truz Lo du2k aja dstu.
Dewi : Oke deh! Smpai nanti!
Stelah itu mreka berdua sm2 offline. Malam semakin larut dan Rana jg udah ngantuk. Rencananya besok dy maw cerita ke Farah soal chatting td.
“Hah! Ktemuan!?” kt Farah kaget.
“Iya, emang knp?”
“Gak seh. Tp kan bysanya lo paling gak maw klo dsuruh ktemuan.”
“Ya itu kan krn gw gk mau dibo’ongin. Tp klo kali ini dy emang bnran deh. Dy gk bakalan bo’ong.”
“Apa lo udah siap? Siap atas smua resiko yg bakal lo dapet.” Tanya Farah
“Ya, blom spenuhnya sih. Tp apa salahnya klo dicoba.”
“ya…Ya… lo bner. Oh ya btw gmn soal lo nembak Reyhan?” Oh ya Rana lpa, dy blom crita sma Farah soal itu. Dy emang udah pernah nembak Reyhan. Beberapa pekan lalu. Tp ya… gtu gak direspon sma skali.
“Eh, koq malah bengong seh!” kata Farah manyadarkan Rana dr lamunannya.
“Em… ya gtu deh. Dy malah gk ngerespon gw sma skali.”
“Yah gw udah ngira kyk gtu. Yg sabar, msih baxak orang yg lebih baik dri dy.”
“Ya… ya… gw taw. Ya udah… masuk kelas yuk!” ajak Rana.
Hari Sabtu, Rana menyiapkan apa yg akan dy pke waktu ktemuan sma Bayu. Yah bajunya kn banyak yg pink. Beberapa menit berlalu, akhirnya dy nemuin yg bakal dy pke nanti, Blus pink favoritnya.
“Smua udah siap, tinggal nunggu aja!” kata Rana.
Waktu semakin berlalu, sampai pd jm 6 sore. Stelah sholat dy langsung ganti baju. Dy tau lokasi café itu lumayan jauh, jd dy hrs berangkat lebih awal. Selesai, dy pamit dan akhirnya keluar u/ nunggu taksi. Agak lama, sampai dy nemuin taksi. Dy naik, dan menunjukkan tujuannya. Perjalanan memakan waktu sekitar 15 menit. Setelah sampai dy bayar dan keluar dri taksi, Langsung masuk ke café itu. Di dlm dy melakukan apa yg Bayu suruh. Setelah nemuin tmpat du2k, dy langsung du2k dan nunggu Bayu. Tak lm kmudian, ada seorang cwo’ yg tiba2 manggil Rana dri belakang.
“Dewi!” panggil Reyhan. Sesaat kemudian Rana noleh, dan Bayu kaget stengah mti…. Begitu jg dg Rana
“Elo!!” kt mereka bersamaan. Rana langsung bangkit dr tempat du2knya.
“Ngapain lo dsni!” mreka bersamaan lg. Dan akhirnya Rana memulai duluan.
“Lo…. Bayu…” kata Rana ragu2.
“Lo…. Dewi…” kata Reyhan, “Gak mgkin lo dewi. Lo Kirana kan?” dy melanjutkan.
“Iya, gw Dewi jg Kirana, Zazkya Candra Kirana Dewi. Gw gak nyangka, bertahun2 gw chatting, tp bru kali ini gw tau siapa lo. Dan gw nyesel bgt udah chatting sm lo!” Setelah itu Rana langsung pergi, tp berhasil dicegah oleh Bayu.
“Ran, gw nyesel. Gw minta maaf soal kemaren. Gw tau lo pasti skt hati bgt gw tolak.” Kata Reyhan.
“Gak tuh! Lo pikir gw cwe’ apa’an! Lgian gw jg gk terlalu ngarepin lo. Jangan GR dulu deh! Dan skrg gw mohon lo lepasin gw!” Reyhan langsung melepaskan tangannya. Sesaat setelah itu Rana langsung pergi. Tp Reyhan gk tinggal diam. Dy ngejar Rana sampai sampai keluar café. Dan kemudian Reyhan berhasil ngejar Rana.
“Ran, please. Maafin gw!” kata Reyhan memohon.
“Knp lo baru minta maaf skrg?”
“Dan knp lo marah sama gw? Apa alasannya!?”
“Inget ya, gw marah sama lo bkn krna lo nolak gw. Tp krna lo gk prnah hargai orang lain!” saking kerasnya mereka berdua, sampai2 semua orang noleh ke mereka.
“Maksud lo apa’an sih?”
“Gak usah pura2 gk ngerti deh! Udah banyak cwe’ yg nembak lo, tp gk pernah lo respon sm skali. Apa namanya klo bkn ‘Gak menghargai Orang lain!’ Ha!” begitu kerasnya sampai kali ini semua orang bener2 noleh ke mereka. Kemudian seorang satpam menghampiri mereka dan berkata,”Maaf mbak, mas, jgn ribut di sni. Ini tempat umum.
“Maaf pak.” Jawab Rana. Dan kemudian dy langsung pergi. Kbetulan ada taksi yg berhenti. Rana langsung naik ke taksi itu dan bilang arah tujuannya ke sopir itu. Taksi itu langsung jalan sebelum Reyhan berhasil mengikutinya. Dr dlm Rana bs liat Reyhan berlari mengikitu taksinya, tp karena kelelahan dy berhenti.
Berhari2 gak ada kabar dr Rana. Dy gak masuk selama beberapa hri, gak online chatting. Sampai Farah sendiri gak tau knp. Reyhan, sebaliknya. Dy justru menunggu2 Rana. Berhari2 dy online berharap Rana jg online. Dy tanya sama temen2nya, tp gak ada yg tau. Reyhan sampai putus asa. Dy merasa kehilangan sebagian dr jiwanya. Skrg dy bru taw, klo dy cinta sm Rana. Dy gk bisa ngelupain Rana.
Beberapa hari kemudian ada surat untuk Rana. Di amplopnya tertulis From Reyhan. Jantung Rana berdegup kencang, ragu-ragu dan akhirnya dy membuka amplop itu, mulai membaca dr awal.
Dear Rana,
Sorry bgt, mungkin skrg lo masih marah sma gw. Tp gw btul2 sorry bgt. Gw nyesel knp dlu gw prnah nolak lo tanpa mengenal lo dlu. Skrg gw baru ngerasain gmn rasanya patah hati. Dan mgkn ini balasan bwt gw, karna selama ini gw gk pernah hargai smua orang.
Rana, smua orang boleh marah sama gw. Smua orang boleh bnci sma gw. Tp kecuali lo! Gw gk tahan klo lo marah sma gw. Karena gw baru nyadar, kalo gw itu cinta sma lo! Gw gk bs kehilangan lo!
Lo satu2nya cwe’ yg bs ngerti gw. Lo selalu dengerin curhatan gw, walaupun cm lewat chatting. Dan gw harap lo bs maafin gw. Gw gk maksa lo, gw cuma berharap.
Sekarang, gw akan melanjutkan sekolah di luar negeri. Klo lo emang sayang sama gw, gw mohon nanti lo dateng ke bandara juanda jam 4. Gw bakal nunggu 10 menit sesudahnya. Please, kalo bs lo dateng sebelum gw berangkat. Karena kehadiran lo sangat berarti bwt gw.
Salam ,
Reyhan
Rana membaca surat itu beberapa kali, sesaat kemudian dia terdiam. Dia benar2 gak tahu apa yang harus dia lakukan. Di satu sisi dy masih kecewa sama Reyhan, tp di sisi lain dy masih sayang sama Reyhan.
Kemudian bel rumah Rana berbunyi. Rana keluar u/ membukanya. Dan ternyata itu Farah. Rana beruntung sekali karena di saat dy bingung Farah ada bersamanya.
“Eh lo Far. Tumben lo main ke sini. Kebetulan, gw lg bingung nih!” Rana memulai pembicaraan.
“Bingung napa sih?”
“Nih! Lo baca sendiri.” Kata Rana sambil menyerahkan surat itu pada Farah. Setelah Farah membacanya, Rana langsung menceritakan kejadian pada saat mereka ketemuan.
“Yg bener lo! Lo gak bercanda kan?”
“Ya masa gw bercanda sih!? Gw serius. Truz menurut lo gw dateng gak ya?”
“Lo ikutin kata hati lo. Kalo emang lo cinta sama dy, lo dateng aja. Lupain semua yg udah berlalu. Sebelum lo nyesel.”
“Makasih ya. Sekarang gw tau apa yg harus gw lakukan. Gw bakal dateng ke bandara itu. Tp, lo temenin gw ya? Please.”
“Yah. Okelah. Gw bakal temenin lo. Yg penting sekarang lo ganti baju. Qta cpet2 ksna. Jgn sampai qta terlambat. Lo tau kan, perjalanannya aja memakan waktu lama.”
“Ya, gw tau. Tunggu ya.”
Sesaat kemudian dy sudah selesai ganti baju dan langsung berangkat menuju bandara itu. Butuh beberapa menit u/ sampai ksna. Setelah sampai Rana dan Farah langsung berlari menuju penerbangan luar negeri. Sesampainya di sana ternyata bener Reyhan ada di situ. Kemudian Rana memanggilnya.
“Reyhan!” panggil Rana.
“Rana! Gw tau lo pasti dateng Ran.”
“Iya. Gw sadar, ternyata gw sayang sama lo. Dan gw jg cinta sama lo. Gw gak mau kehilangan lo. Tapi kenapa lo harus pergi?”
“Sorry banget Ran. Tp ini udah keputusan gw. Gw jg gak bs jauh2 dr lo. Maafin gw Ran.”
Rana gak bs nahan dirinya u/ tdk memeluk Reyhan. Reyhan pun balas memeluknya. Rana menangis di pelukannya, tampak sangat shock. Sesaat kemudian dy melepaskan pelukannya.
“udah Ran, lo gak usah sedih. Biar gw jauh, tp gw kan selalu di hati lo. Lagian kan qta masih bs chatting.”
“Tp te2p aja gak enak klo gak ada lo. Oya maafin gw ya, atas kelakuan gw kemaren. Yah, klo itu emang keputusan lo, gw jg gak akan larang. Gw akan mencoba u/ bs merelakan lo.”
“Makasih ya. Gw janji begitu gw selesai, gw langsung kembali ke sini.” Dan mereka berpelukan lg u/ yg terakhir kalinya sebelum Reyhan pergi.
“Lo baik2 ya. Jaga diri lo. Em… Far, gw ti2p Rana sama lo. Ya.”
“Tenang aja, tanpa lo suruh gw udah pasti jaga dy kok.”
“Ya udah, klo gtu. Do’ain gw ya. Bye!”
“Bye!” kata Rana dan Farah bersamaan. Rana gak tau, apakah ini pertemuan mereka yg terakhir. Tp rana yakin klo Reyhan pasti menepati janjinya.
The End